Pura Ponjok Batu: Keindahan Spiritual di Tepi Utara Bali

Bali, pulau dewata, selalu menawarkan pesona yang tak ada habisnya. Salah satu permata tersembunyi yang wajib dikunjungi adalah Pura Ponjok Batu. Terletak di Desa Wisata Pacung, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng, pura ini bukan hanya tempat persembahyangan, tetapi juga destinasi wisata yang memukau.
 
Pura Ponjok Batu berlokasi strategis di Jalan Airsanih Pacung, Tejakula, Buleleng. Hanya sekitar 15-20 kilometer dari Singaraja, pura ini mudah diakses dan dekat dengan berbagai objek wisata populer lainnya di Buleleng. Pura ini buka 24 jam, sehingga Anda bisa mengunjunginya kapan saja.
 
Salah satu daya tarik utama Pura Ponjok Batu adalah keberadaan perahu batu yang berdiri kokoh di tengah laut. Perahu ini disucikan oleh masyarakat setempat dan konon telah berusia 500 tahun. Menurut legenda, perahu ini dibuat untuk mengenang seorang nelayan Lombok yang diselamatkan oleh seorang pendeta setelah kapalnya tenggelam.
 
Selain perahu batu, Pura Ponjok Batu juga memiliki gua kecil yang digunakan sebagai tempat melukat. Di sini, Anda bisa merasakan kesegaran air tawar alami yang bersumber dari pinggir pantai. Pura ini juga menjadi tempat persembahyangan untuk memohon keselamatan.
 
Pura Ponjok Batu terletak di tanjung yang unik, di mana batu-batu karang berpadu dengan pohon kamboja dan semak hijau. Dalam bahasa Bali, "Ponjok Batu" berarti tanjung batu, yang menggambarkan lokasinya dengan sempurna. Bangunan pura ini terbuat dari batuan vulkanik yang disusun secara artistik, menciptakan pemandangan yang memukau.
 
Pura Ponjok Batu menyediakan berbagai fasilitas untuk kenyamanan pengunjung, seperti kamar mandi umum, tempat makan, area selfie, dan Wi-Fi. Anda juga bisa menyewa perlengkapan seperti sarung, selendang, dan penutup kepala yang wajib dikenakan saat memasuki area pura.
 
Pura Ponjok Batu adalah destinasi wisata yang sempurna bagi Anda yang ingin merasakan kedamaian spiritual dan keindahan alam Bali yang memukau. Jangan lupa untuk memasukkan pura ini ke dalam daftar kunjungan Anda saat berlibur di Bali!

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pura Ratu Gede Sambangan Tejakula.

Gambar
Pura Ratu Gede Sambangan merupakan salah satu pura Dangka yang terletak di desa Pakraman Tejakula, tepatnya di Banjar Dinas Tengah, Tejakula, Buleleng. Pura yang berada di kaki bukit ini bukan hanya menjadi tempat persembahyangan yang penting bagi umat Hindu di sekitarnya, tetapi juga menyimpan nilai sejarah dan kebudayaan yang sangat dihormati oleh masyarakat setempat. Pura ini disungsung oleh sekitar 1300 kepala keluarga, sebagian besar dari mereka berasal dari masyarakat Tejakula. Sebagai pusat spiritual yang penting, pura ini memiliki peran besar dalam kehidupan religius masyarakat desa. Salah satu momen yang sangat dinantikan oleh umat adalah Piodalan, yang jatuh pada setiap Anggarkasih Prangbakat, sebuah perayaan penting yang dirayakan dengan penuh khidmat dan makna. Piodalan di Pura Ratu Gede Sambangan selalu menjadi perayaan yang meriah, dimana selama tiga hari penuh, masyarakat melaksanakan berbagai ritual dan upacara. Salah satu bagian yang paling dinanti adalah pertunjukan T...
Baca selengkapnya

Tempat Melukat Di Kecamatan Tejakula.

Gambar
Bagi teman-teman yang suka Melukat, ada kabar gembira buat anda. Di pura Segara yang berdekatan dengan pura Ponjok Batu ada Tirta Klebutan atau sumber mata air yang sangat bagus dijadikan tempat melakukan ritual Melukat. Tirta Klebutan tersebut terletak di pantai pura Ponjok Batu kecamatan Tejakula Buleleng. Tirta Klebutan tersebut dinamakan Campuhan Panca Tirta. Hari yang sangat bagus untuk Melukat disana adalah hari-hari keagamaan Hindu seperti Purnama, Tilem, Kajeng Kliwon, Buda Kliwon, Anggarkasih, Tumpek, dan lain sebagainya. Sarana apa saja yang dibawa jika ingin Melukat di tempat tersebut? Yang paling umum adalah Daksina Pejati dan Taksu serta Canang Raka. Ketika anda sampai di Jaba Mandala pura Ponjok Batu, beritahukanlah pada Jero Mangku yang sedang bertugas pada hari itu bahwa anda ingin Melukat. Nanti Jero Mangku tersebut akan menghantarkan anda ke Pelinggih Segara untuk menghaturkan Daksina Pejati yang anda bawa dari Rumah. Tapi sebelumnya, haturkanlah Banten Taksu yang b...
Baca selengkapnya

Keunikan Tradisi Desa Tejakula.

Desa Tejakula, yang terletak di ujung timur kabupaten Buleleng Bali, dikenal luas karena memiliki berbagai tradisi yang sangat unik dan khas. Keunikan ini membuatnya menjadi daya tarik bagi banyak orang, terutama bagi mereka yang tertarik dengan budaya dan spiritualitas Bali yang masih sangat terjaga. Salah satu aspek paling menarik dari tradisi desa ini adalah cara mereka melaksanakan upacara adat seperti Piodalan. Di sebagian besar tempat di Bali, upacara upacara adat yang tergolong besar hanya bisa dipuput oleh seorang Sulinggih, yakni seorang pendeta dengan kedudukan tinggi dalam agama Hindu Bali. Namun, di Tejakula, meskipun Piodalan yang dilaksanakan sangat besar dan sakral—seperti upacara Dangsil, Labuh Gentuh, dan Caru kerbau—seorang Mangku Kahyangan Tiga masih diperbolehkan untuk menghaturkan upacara tersebut. Hal inilah yang membuat desa-desa lain di sekitar Tejakula terkagum-kagum, karena Mangku Kahyangan Tiga di desa ini hampir setara dengan seorang Sulinggih dalam hal dera...
Baca selengkapnya