Rabu, 10 April 2024

Pura Ratu Gede Sambangan Tejakula.

Pura Ratu Gede Sambangan adalah salah satu pura Dangka yang ada di desa Pakraman Tejakula tepatnya berlokasi di Banjar dinas Tengah-Tejakula-Buleleng. Pura yang berlokasi di kaki bukit tersebut disungsung oleh 1300 kepala keluarga yang sebagian besar terdiri dari masyarakat Tejakula. Piodalan di pura tersebut jatuh setiap Anggarkasih Prangbakat. Setiap Piodalan pasti digelar tarian Wayang Wong selama dua hari dari puncak Piodalan sampai hari Nglebarang. Di pura ini juga menyediakan waktu bagi yang punya ritual Nawur Sangi setiap Purnama pada pagi hari. Sementara Piodalan Alit jatuh pada setiap Anggarkasih. 

Masyarakat Tejakula mempercayai bahwa yang berstana di pura tersebut adalah Ratu Gede Sambangan. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, kata Sambangan berasal dari kata Sambang yang berarti menjaga. Jadi, Ratu Gede Sambangan berarti dewa yang senantiasa menjaga umatnya dalam marabahaya.Pura tersebut memiliki konsep Tri Mandala yaitu Jeroan atau Utama Mandala, Jaba Tengah atau Madya Mandala, dan Jaba Sisi atau Kanista Mandala. Di Utama Mandala pura tersebut terdapat Pelinggih untuk stana Ratu Gede Sambangan, Ratu Gede Srenggi, dan Ratu Gede Mas Mecrancang Kawat. Sementara di Jaba Tengah di pura tersebut terdapat patung Ratu Gede Sambangan atau Ratu Gede Srenggi terletak di sebelah timur yang didampingi oleh patung harimau dan patung monyet. Sementara Ratu Gede Penyarikan terletak di sebelah barat yang didampingi oleh Patung sapi putih. 

Sementara di Jaba Sisi khusus untuk menggelar tari wayang wong pada sore hari, tari rejang Renteng pada malam hari dan tari Cendek. Lalu di samping kanan dan samping kiri ada Bale khusus untuk Gong Gede dan Gong Cenik. Pura Ratu Gede Sambangan beberapa kali mengalami renovasi. Dari tahun 1997 renovasi total pembuatan candi, Pelinggih, patung serta pagar pura dengan konsep ukiran dari pasir hitam. Kemudian renovasi berikutnya penambahan areal untuk tarian wayang wong dan Bale Gong dengan cara pembuatan Dak pada tahun 2014. Sistem pembagian benang Tridatu kepada para Bhakta atau Pemedek yang Tangkil ke pura tersebut ketika selesai sembahyang hanya ada di pura tersebut. Sementara persembahyangan di pura lain di Tejakula tidak ada sistem pembagian benang Tridatu







.




2 komentar:

Awan mengatakan...

Siapakah ratu gede sambangan?apa keturunan raja ?adakah cerita mitologis atau historis yang menceritakan hal tersebut,trimkasih

Made Budilana. mengatakan...

Ratu Gede Sambangan adalah nama dewa yang berstana di pura Ratu Gede Sambangan desa Tejakula menurut kepercayaan masyarakat Tejakula. Apakah keturunan raja? Saya kurang tahu karena dalam sejarah tidak disebutkan ada raja yang bergelar Ratu Gede Sambangan. Sampai saat ini belum ditemukan cerita mitologis dan historis tentang Ratu Gede Sambangan.